
Suatu ketika disebuah kerajaan,
Sang raja
sedang dlanda kebingungan. Pasalnya putri tercinta sang raja yang cantik jelita
(katanya) tak beranjak dari tempat tidur sejak dia dilahirkan. Semua masyarakat
kerajaan menyebutnya dengan putri tidur. Sang raja sudah mencoba segala cara
untuk membuat anaknya bisa seperti anak-anak pada umumnya, bermain, berlari dan
lain sebagainya. tapi sampai usia 19 tahun, putri cantik itu tak juga beranjak
dari tempat tidur dan membuka matanya.
Sang raja mulai
merasa keingungan. Berbagai macam cara sudah dilakukan, sayembara sudah
diumumkan. Tapi tak seorangpun yang mampu membuat putri terbangun. Padahal sang
raja sudah menjanjikan, barangsiapa yang mampu membuat putrinya terbangun maka
sang raja akan menikahkan putri tercintanya kepada laki-laki yang mampu membuat
putri terbangun dan mewarisi tahta sang raja. Jika yang berhasil adalah
perempua, maka dia akan dijadikan anak angkat.
Cerita tentang
putri tidur itupun terdengar di negeri seberang. Negeri yang dipimin oleh sang
pangeran tampan, gagah dan berwibawa. Sang pangeranpun mengetahui berita
tersebut dan tertantang untuk memenangkan sayembara itu.
Tanpa menunggu
lama, sang pangeran yang mengendarai kuda putih beserta pengawal menuju
kerajaan tersebut dan menemui sang raja. Sang raja menyambut baik dan langsung
mempersilahkan pangeran berkuda untuk mencoba membangunkan putri tidur itu.
Sang pangeran
bergegas dan melakukan semua yang bisa dilakukan. Membaca mantra-mantra,
memanggil-manggil, bahkan sampai ditepuk-tepuk badanya. Tapi tak sedikitpun
putri itu menunjukkan tanda-tanda akan terbangun. Pangeran tak putus asa,
dilakukannya lagi dan beruang kali, tapi tetap saja gagal.
Kali ini
pangeran hampir putus asa. Pangeran sejenak termenung dan berdoa memohon
petunjuk.
Tet teret teretttt.....
... sang pangeran medapatkan ide bagus yang menurutnya belum pernah dilakukan
oleh orang lain. Cara ini memang sedikit nakal dan kurang ajar sih, tapi harus
dicoba.
Tak menunggu
lama, pangeran minta ijin kepada sang raja untuk mendekati putri.
Perlahan tapi
pasti sang pangeran mendekat sambil membawa se ember air dingin.
Byuurrrrrr.........,
plak.....plak.....plak.......
(&%^^$@&^&^**&!@#) warna merah bergambar tangan si putri mendarat
di wajah sang pangeran
“kurang ajar,
tidak sopan. Emangnya guwe cewe apaan pake disiram air segala” sahut sang
putri.
Cerita ini
hanyalah fiktif belaka lohhhh :D
Komentar
Posting Komentar