Hati ini terlalu rapuh untuk sebuah perpisahan
Suka, duka
Canda, tawa
Susah, senang
Kini tiada lagi
Hati ini terlalu rapuh untuk sebuah perpisahan
Mata ini basah,
Kala kuingat masa-masa itu
Masa dimana kita berbaur tanpa ragu
“sembarang”
“jemberi”
Adalah dua kata konyol yang selalu kita ucapkan untuk saling
menghibur
Hati ini terlalu rapuh untuk sebuah perpisahan
Kawan,
sesakit ini kah berpisah?
Akankah kisah 24 hari kita hilang bersama angin?
Hendakkah tuhan memberikan kesempatan kepada kita untuk
sekedar mengucap salam?
Hati ini terlalu rapuh untuk sebuah perpisahan
Kawan,
Kini ku hanya mampu berucap,
“sampai nanti kisah ini kan ku jaga hingga berakhir nafasku”
“sampai mati kisah ini kan ku bawa walau semua telah berlalu”
Hati ini terlalu rapuh untuk sebuah perpisahan
*puisi aneh yang tak sempat dibaca ini teruntuk kalian 17
pendekar di Perbatasan (ahsin, ari, rita, lita, fakih, alif, nafis, salis,
juju, nuri, buluk, teguh, memet, eva, fina, okta, amel).
Komentar
Posting Komentar