Sukses itu hasil, bukan mimpi
Assalamualaikum wr wb
Masih satu rangkaian dalam program Ibteks bagi Kewirausahaan (IbK) UNIMUS 2013
Kali ini saya ingin bagi pengalaman di sekolah wira usaha
yang saya ikuti bulan September lalu.
Masih sama, dalam keadaan
penasaran dan bingung. Awalnya saya benar-benar tidak tahu IbK itu apa dan
ngapain aja kok sampai ada sekolahnya juga dan kenapa saya ditawari ikut,
padahal saya bukan anggota UKMK, pemeroleh Hibah ataupun yang lain. Nambah pusing
aja, kan tugas kuliah dan organisasi juga udah numpuk. Hehehe bercanda :D.
Akhirnya setelah dapat penjelasan
sedikit soal IbK oleh ibu Ayu N. Hanum (ketua Program IbK) saya jadi mulai
tertarik dan bersemangat ikut IbK, khususnya edisi sekolah wirausaha. Sekolah ini
dikonsep seperti kuliah, tetapi lebih menarik dan menyenangkan. Sekolah wirausaha
berlangsung selama dua bulan dengan satu kali pertemuan setiap minggu. Sekolah ini
diikuti sebanyak 25 mahasiswa dari berbagai program studi di UNIMUS. Para pesertapun
mempunyai latar belakang yang berbeda. Ada yang ikut karena anggota UKM Kwu,
mendapat hibah kewirausahaan dari pemerintah, mendapat program PKMK dari dikti,
dan mahasiswa yang hanya bermodal semangat ingin berwirausaha (yang terakhir
ini saya sendiri -_-)
Tidak salah kalau saya bilang
menyenangkan. Pemateri yang diundang bukanlah orang-orang sembarangan,
melainkan profesional yang sudah merasakan manis pahitnya dalam dunia
wirausaha. Intinya berpengalaman dan tidak hanya teori saja gitulah J. Banyak
materi yang sudah disampaikan mulai dari motivasi kenapa harus berwirausaha,
menjadi wirausaha yang baik, cara berkompetisi dengan kompetitor dan masih
banyak yang lain. Kegiatan sekolah semakin menarik kala para peserta juga aktif
dalam diskusi dengan pemateri maupun diskusi sesama peserta. Tak jarang suasana
berasa panas dan tegang juga. Tapi tetap kodusif dan santun loh :D
Selain itu para peserta juga
diajarkan cara memproduksi barang dengan baik, menjaga kualitas, menjaga
kepercayaan pelanggan, cara marketing efektif efisien, dan lain-lain. Pokoknya banyak
sekali dan tidak cukup hanya cerita dalam selembar kertas.
Selama mengikuti sekolah saya terus
berfikir kira-kira apa yang bisa saya tunjukkan kesemua bahwa saya juga pantasa
dan tak salah ikut program ini. Saya juga tidak ingin ikut acara bagus ini
tanpa hasil yang baik. Akhirnya saya dan teman-teman dari teknologi pangan (3
orang dari tekpang) diskusi dengan ketua program studi untuk membuat unit usaha
mahasiswa. Tak lama berselang kami meralisasikan kerja kami dengan membuat
jajanan lebaran kebetulan mendekati ramadhan dan lebaran. Produk yang kami
hasilkan diataranya sus kering dengan aneka rasa, repack kurma, chesse stick,
dan nata de coco. Kami produksi selama satu bulan dan dipasarkan di lingkungan
kampus dan sekitarnya, tak terkecuali ditawarkan waktu sekolah wirausaha. Alhamdulillah
dari usaha itu kami mendapat untuk yang cukup lumayan.
Saya bersyukur sekali diberi
kesempatan ikut sekolah wirausaha ini. Selain banyak imu yang didapat juga
semakin membuat saya bersemangat untuk berwirausaha khususnya dibidang pangan. Teringat
kata-kata ibunda Siti Aminah (ka. Prodi teknologi pangan) dalam sebuah
perbincangan ringan “ibu bangga padamu”. Kata-kata itu yang sampai sekarang
tidak mungkin saya lupakan. Kata-kata langka yang belum pernah saya dengar dari
beliau. Terimakasih IbK unimus, terima kasih ibu Ayu, teima kasih pak Bambang,
terima kasih ibu Siti Aminah, terima kasih semuanya.
wassalamualaikum wr wb
Mari mencapai sukses, bukan
bermimpi untuk sukses
@wahyu_imam
Komentar
Posting Komentar