CARA MENDAPATKAN 1000 SUBSCRIBER DAN 4000 JAM TAYANG BUAT PEMULA

Bukan hanya mahasiswa yang harus dimentori agama, karyawanpun wajib !



 Assalamualaikum kawan-kawan yang hebat,


Menurut kawan-kawan apakah yang wajib belajar agama itu hanya anak-anak, siswa/pelajar, mahasiswa, santri dan semacamnya saja?

Bagaimana dengan orang dewasa yang sudah bekerja, karyawan kantor, dosen, guru, pejabat, bahwkan orang tua kita sendiri? Apakah ada bedanya untuk urusan belajar agama?


Hemmmmm pasti semua sepakat kalau belajar agama itu untuk siapa saja kan?
Kali ini saya ingin bagi cerita nih, 

Suatu hari disebuah mushola kecil sederhana nan penuh kesejukan dan baru saja selesai dibangun disebuah perguruan tinggi swasta, ada mahasiswa bernama Imron sedang duduk-duduk menunggu waktu duhur tiba sambil berbincang dengan seseorang. Bang Alfi namanya, beliau adalah petugas kebersihan. Banyak yang mereka bincangkan, mulai dari hujan semalam sampai menunggu kapan musola sederhana ini dipasang pengeras suara. Wah wah, ternyata musolanya belum ada pengeras suaranya. Maklumlah kan baru saja selesai dibangun.

Si Imron bukan pertamakalinya solat dimushola itu, sudah sering dan bahkan beberapakali diminta jadi imam. 

Yang jadi pertanyaan si Imron selama jama’ah di mushola adalah “kok belum banyak dosen dan karyawan yang mau jama’ah di Mushola itu ya? Kenapa malah lebih memilih solat diruangan masing-masih? Bukankah dengan dibangunya mushola ini tujuanya agar semua bisa berjama’ah memakmurkan mushola ini? Bukankah semboyan perguruan tinggi ini adalah “menuju kampus islami”?. Hemmm si Imron malah makin bingung nih. Yang penting jangan su’udzon aja ya ! :D

Ditengah perbincangan si Imron dan bang Alfi tadi ada seorang petetugas kebersihan lainya yang menghampiri dan menyalami meraka. Bang Tomi namanya, beliau petugas kebersihan bagian luar dan pertanaman. Masih dengan baju yang kotor sambil meminum segelas “es teh” si abang itu menghampiri.

Terjadilah percakapan singkat mereka.
Imron  : kang, ayo cepetan ganti baju buat jama’ah
Bang alfi nambah,
Alfi      : iya nda, cepetan ganti
Lalu bang Tomi menjawab
Tomi   : hehe, ya kalian dulu aja. Saya nanti kalo kerjaan sudah selesai
Alfi      : halah, biasanya juga malah nggak solat kok
Sahut bang alfi
Tomi   : iya, saya jarang solat kok. Tak akui klo saya jarang solat, saya jujur kok
Sambil lalu bang Tomi berucap

(????@#@@#????) si Imron bingung sambil geleng-geleng.

Waduhhh, makin aneh saja ini. Ternyata semboyan “menuju kampus islami” belum bisa diterapkan sepenuhnya. dari contoh itu saja sudah sedikit menggambarkan betapa pentingnya pembinaan keagamaan bagi para karyawan, dosen, dan mungkin juga kepada para pimpinan perguruan tinggi ini, upsssss maaf kelepasan :I

Lalu apa yang harus Imron lakukan selanjutnya? Ikuti kisah Imron selanjutnya! :D

wassalamualaikum 

*cerita ini hanyalah fiktif belaka dan bertujuan menghibur, jika ada kesamaan nama, karakter, tempat, dan yang lainya mohon dimaafkan. 

@wahyu_imam

Komentar

Posting Komentar