Telur
merupakan bahan pangan dengan struktur fisik yang khas. Telur juga merupakan
bahan pangan yang bergizi tinggi. Telur tersusun dari kulit, kantung udara dan
isi yang terdiri dari kuning dan putih telur. Cara pemanfaatan telur sangat beragam.
Salah caranya adalah dibuat telur asin. Disini akan dijelaskan beberapa tahap
pembuatan telur asin.
II.
Nama
Praktikum
“Pengolahan
Telur Ayam dan Telur Bebek Menjadi Telur Asin”
III.
Tim
Praktikum
-
Wahyu
Imam Santoso
-
Fifin
Rokhayatun
-
Fina
Saidatur Rohmah
IV. Waktu
dan Tempat Praktikum
Praktikum
dilaksanakan pada hari kamis tanggal 22 Maret 2102 pukul 09.40-11.40 WIB.
Bertempat di Laboraturium ITP UNIMUS.
V. Alat
dan Bahan Praktikum
Alat
yang digunakan pada praktikum ini adalah : bakul/wadah, panic rebus, baskom, PH
meter, penggosok.
Bahan
yang digunakan adalah : 5 butir telur ayam, 5 butir telur bebek, bata yang
sudah dihancurkan, garam, abu gosok, HCL, air.
Baca Juga : Cara Mengelola Catering
VI.
Prosedur
Kerja
1. Menyiapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Membersihkan
telur dari kotoran yang ada dipermukaan kulit telur, kemudian mengeringkannya.
3. Membuat
adonan serbuk bata sebanyak 150 gram ditambah garam 30 gram, dengan air
perbandingan satu dengan bata. Mengaduk hingga merata
4.
Kemudian
didiamkan kurang lebih 5 menit
5. Setelah
itu memasukan telur yang sudah kering tadi ke dalam adonan selama kurang lebih
15 menit
6.
Lalu
telur diangkat dan memasukkan kedalam wadah bakul
7.
Menaburkan
abu gosok kepermukaan telur guna menahan uap air.
8. Kemudian
menyimpanya sampai 15 hari
9. Setelah
15 hari, telur dicuci dan dilakukan pemasakan dengan dua cara yaitu dengan
perebusan selama 5 jam dan pengovenan dengan suhu 1500 C selama 40
menit.
VII.
Hasil
dan Evaluasi
1.
Pengamatan
: Setelah telur asin selesai dibuat, dilakukan pengamatan secara fisik, kulit
bersih dan halus, warna putih telur agak gelap, kuning telur agak kecoklatan
2. Rasa
: rasa tidak begitu asin, nakan hamper sama dengan telur rebus yang biasa. Hal
ini dimungkinkan karena kurangnya garam dalam adonan bata yang digunakan untuk
merendam telur, atau perendaman yang kurang lama sehingga garam-garam mineral
kurang bisa meresap.
3.
Aroma
: aroma telur agak amis, terutama telur bebek
4. Pemasakan
: proses pemasakan dengan direbus hingga matang lebih baik dari pada dioven,
karena dengan pengovenan dengan suhu tinggi mengakibatkan telur pecah.
VIII.
Kesimpulan
Dari
hasil praktikum pembuatan telur asin dapat diambil kesimpulan bahwa ada
beberapa poin yang perlu diperhatikan diataranya : kualitas telur, takaran
adonan (air, bata, garam), perendaman (waktu), pemasakan yang ideal. Beberapa
factor diatas harus diperhatikan dengan baik agar mendapatkan hasil telur asin
yang baik pula.
Penulis : Wahyu Imam Santoso
Komentar
Posting Komentar