CARA MENDAPATKAN 1000 SUBSCRIBER DAN 4000 JAM TAYANG BUAT PEMULA

Berhenti Merokok atau Tetap Merokok Sembari Menanti Negeri ini Dihuni Orang-orang Sakit?

           Membicarakan tentang rokok memang tidak akan ada habisnya. Bagaikan dua sisi mata uang jika kita bicara tentang bahaya yang ditimbulkan rokok dan manfaat yang diterima masyarakat berkat adanya perusahaan rokok. Sudah sangat jelas tentang bahaya merokok seperti yang tertera pada kemasan rokok “merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin” dan sebenarnya masih banyak yang lain. Ancaman itu nampaknya tak begitu dihiraukan para pecandu rokok. Hal semacam itu tak lantas membuat perokok jera dan kapok untuk menikmati rokok. Memang sangat sulit bagi para perokok untuk meninggalkan atau berhenti merokok. Itu disebabkan karena didalam rokok terkandung Nikotin yang memiliki sifat adiksi dan efek dopamin yang lebih tinggi dari ganja, heroin, alkohol, sabu-sabu dan zat adiktif lainya. Bahaya yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi rokok memang tidak seketika dapat terlihat misalnya kanker mulut, radang paru-paru, penyumbatan pembuluh darah, impotensi dan yang lebih membahayakan lagi adalah bagi wanita yang sedang mengandung. Sangat rentan sekali bayi yang masih dalam kandungan jika berada dalam lingkungan atau keluarga perokok. Itu semua belum membuat perokok gentar untuk merokok. Mereka masih berprinsip “ngrokok mati enggak ngrokok juga mati, mending ngrokok aja”. Ditambah dengan iklan dari perusahaan rokok yang sangat menarik dan cenderung membuat penasaran untuk merokok. Memang diperlukan kebijakan tegas dari pemerintah mengenai ini.
          Tetapi di sisi lain, para perusahaan rokok juga banyak memberikan manfaat bagi masyarakat. Tidak kita pungkiri begitu banyak orang yang bergantung dari usaha ini. Mulai dari petani tembakau, tengkulak, pekerja di pabrik rokok, pedagang rokok dan bahkan hampir setiap warung kecil dan pedagang asongan menjajakan rokok dengan aneka pilihan. Perusahaan rokok juga memberikan beasiswa melalui bakti pendidikan, melakukan penghijauan melalui bakti lingkungan, menjadi sponsor-sponsor kegiatan, dan pemerintah pun juga mendapat jatah dari cukai rokok.
      Akan tetapi mari kita tinjau kembali, dari sekian banyak kemanfaatan itu memang turut membantu masyarakat dari segi ekonomi. Tapi dampak buruk bagi kesehatan yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi rokok jauh lebih besar dan merugikan. Bayangkan jika separuh dari remaja di Indonesia saat ini adalah perokok. Bagaimana nasib bangsa ini yang akan datang?. Apakah kita mau negeri kita tercita ini dipimpin orang yang sakit, anggota dewan tak kuat untuk datang menghadiri rapat, anak cucu kita lahir dalam keadaan cacat, petani tak kuat mengangkat cangkul, atlet pelari kita berhenti dan tak mampu melanjutkan pertandingan, pesepak bola kita tak mampu lagi berlari menggiring bola, tawa balita menjadi tangis kesedihan dan masih banyak lagi yang lebih memprihatinkan akan terjadi. Merokok sama saja menghancurkan investasi jangka panjang negeri ini. Lalu apa yang harus kita lakukan?. 
      Berhenti merokok atau tetap menikmati asap rokok sembari menanti negeri ini dihuni orang-orang sakit?


Penulis : Wahyu Imam Santoso

Komentar