Mengenal VCO
Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak murni dari buah kelapa segar,
dibuat dengan suhu rendah/tanpa pemanasan. Minyak ini mengandung asam laurat
dari 48%, jenis MCFA (Medium Saturated Chain Fatty Acid). Asam lemak ini mudah diserap dalam metabolisme dan menghasilkan energi, tetapi tidak menyebabkan kenaikan
kolesterol (Winarti, 2007)
Minyak
kelapa murni tersusun atas senyawa organik campuran ester dari gliserol dan asam
lemak yang disebut dengan gliserida serta larut dalam pelarut minyak atau
lemak, berbentuk cair pada suhu 26-35oC, tetapi berubah menjadi lemak beku jika
suhunya turun minyak kelapa murni dalam keadaan padat, titik lelehnya 24-27oC.
Minyak
kelapa murni mengandung asam laurat yang sangat tinggi (45-50%), suatu lemak
jenuh berantai sedang (jumlah karbon 12) yang biasa disebut dengan Medium Chain Fatty Acid (MCFA), juga
mengandung asam laurat yang mempunyai perangkat antivirus yang hebat. Selain
mengandung asam laurat juga mengandung asam kaprat, yaitu asam lemak yang
memiliki sifat antimikroba yang sangat kuat.
Minyak
kelapa murni mengandung Medium Chain
Trygliceride (MCT) yang mudah diserap oleh sel, yang selanjutnya masuk ke
dalam mitokondria sehingga metabolisme tubuh meningkat. Tambahan energi dari
metabolisme tersebut menghasilkan efek stimulasi dalam tubuh terhadap penyakit
dan mempercepat penyembuhan dari sakit. MCT adalah asam lemak berantai C6
(kaproat), C8 (kaprilat), C10 (kaprat), dan C12 (laurat). Minyak kelapa murni
juga mengandung tokoferol (0,03%) yang berfungsi sebagai antioksidan sehingga
menurunkan kebutuhan vitamin E.
Cara Membuat :
1. Alat dan Bahan
a.
Parutan
kelapa
b.
Kain saring
c.
Ember
d.
Toples
plastik besar
e.
Batu ziolit
f.
Kertas saring
g.
Buah kelapa
2. Proses Pembuatan
Menurut Alamsyah, ada beberapa metode yang digunakan dalam mendapatkan minyak
kelapa murni (VCO), yaitu:
a.
Cara Tradisional
Cara ini sudah lama
dipraktikkan oleh ibu-ibu di pedesaan. Umumnya, VCO yang dihasilkan digunakan
untuk minyak goreng. VCO yang dihasilkan dengan cara tradisional berwarna agak
kekuningan dan memiliki daya simpan yang tidak lama. Kandungan antioksidan dan
asam lemak rantai sedang juga sudah banyaj yang hilang. Cara pembuatannya yaitu
sabut buah kelapa dikupas kemudian dibelah dan daging buahnya dicongkel. Daging
buah tersebut dibersihkan dengan air mengalir kemudian diparut. Hasil parutan
kelapa di campur dengan air dengan perbandingan 10:6. Endapkan santan sekitar 1
jam sampai terbentuk krim santan dan skim santan. Ambil krim santan dan
panaskan hingga mendidih pada suhu sekitar 100-110⁰ C. Matikan
api bila sudah terbentuk minyak dan blondo. Lama waktu yang dibutuhkan sekitar
3-4 jam. Minyak yang sudah diperoleh disaring dengan menggunakan kain dan
kertas saring
b.
Cara Pemanasan Bertahap
Cara ini dilakukan untuk
menyempurnakan pembuatan VCO cara tradisonal. Minyak yang dihasilkan memiliki
kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan cara tradisional. Minyak yang
dihasilkan berwarna bening seperti kristal dan memiliki daya simpan yang lebih
lama berkisar 10-12 tahun. Kandungan asam lemak tidak banyak yang berubah dan
kandungan antioksidannya pun masih lengkap dalam jumlah yang seimbang. Cara
pembuatan dengan metode ini sama dengan cara pembuatan dengan cara tradisional,
yang berbeda terletak pada suhu pemanasan. Dimana, pada pemanasan bertahap suhu
yang digunakan sekitar 60-75⁰ C. Bila suhu mendekati
angka 75⁰ C matikan api dan bila
suhu mendekati angka 60⁰C nyalakan lagi api. Demikian
seterusnya sampai terbentuk minyak dan blondo. Kemudian lakukan penyaringan.
c.
Cara Pengasaman
Cara ini tidak memerlukan
pemanasan sehingga minyak yang dihasilkan bening, tidak cepat tengik, dan daya
simpannya sekitar 10 tahun. Cara pembuatan santan sama dengan cara diatas.
Diamkan santan sampai terbentuk krim dan skim. Buang bagian skim kemudian
tambahkan beberapa ml asam cuka kedalam krim santan. Ambil kertas lakmus,
celupkan kedalam campuran santan-cuka. Cek pH nya. Jika kurang dari 4,3 maka,
tambahkan lagi asam cuka. Jika lebih dari 4,3 maka, tambahkan lagi air. Jika pH
sudah cocok diamkan campuran tersebut selama 10 jam hingga terbentuk minyak,
blondo, dan air. Buang bagian air dan ambil bagian minyak kemudian lakukan
penyaringan
d.
Cara Sentrifugasi
Sentrifugasi merupakan cara
pembuatan VCO dengan cara mekanik. Cara ini membutuhkan biaya yang mahal karena
menggunakan alat yang mahal. Cara ini lebh cocok digunakan dalam skala besar
seperti di pabrik. Waktu yang diperlukan relatif cepat yaitu sekitar 15 menit.
Cara pembuatan santan sama dengan yang di atas. Diamkan santan selama 1 jam.
Masukkan krim santan kedalam alat sentrifuse. Atur pada angka 20.000 rpm dan
waktu pada angka 15 menit. Kemudian nyalakan alat sentrifuse. Diamkan
sentrifuse dan diamkan sebentar. Ambil tabung dimana di dalam tabung terbentuk
3 lapisan. Ambil bagian VCO dengan menggunakan pipet tetes.
e.
Cara Pemancingan
Cara ini ditemukan untuk
memperbaiki cara-cara pembuatan VCO sebelumnya. Untuk mendapatkan VCO yang baik
maka, pada cara ini memerlukan VCO sebagai umpan. Cara pembuatan santan sama
dengan cara diatas. Diamkan santan sampai terbentuk krim dan skim. Buang bagian
skim kemudian tambahkan VCO kedalam bagian krim dengan perbandingan 1:3. Aduk
rata sekitar 5-10 menit. Diamkan selama 10 jam sampai terbentuk VCO,
blondo dan air. Buang bagian air dengan selang. Ambil VCO dengan sendok.
Kemudian lakukan penyaringan dengan cara yang sama seperti yang di atas.
Metode Pembuatan
a.
Buah kelapa
dikupas kemudian diparut.
b
Campurkan
parutan kelapa dengan air dan peras dengan kain saring hingga dihasilkan
santan.
c.
Diamkan
santan selama 1 jam. Setelah 1 jam akan terbentuk dua lapisan yaitu lapisan air
yang berada di bawah dan lapisan kanil santan yang berada di atas. Buanglah
lapisan air dengan menggunakan selang kecil.
d.
Kanil yang
sudah dipisahkan dari air kemudian dimasukka ke dalam toples plastik besar dan
tutup hingga rapat. Kocok dengan perlahan kanil yang ada di dalam toples.
Setelah itu diamkan selama ± 9 jam.
e.
Setelah 9 jam
akan terbentuk 3 lapisan yaitu lapisan VCO di bagian atas, lapisan kanil di
bagian tengah dan air di bagian bawah.
f.
VCO yang
terbentuk dari proses diatas masih berwarna kekuningan dan agak keruh. Untuk
penjernihan dilakukan dengan penyaringan menggunakan kertas saring dan batu
ziolit.
g.
Setelah
proses penyaringan akan diperoleh VCO yang berwarna jernih.
Manfaat VCO
Haerani
(2010) dalam jurnalnya menuliskan bahwa Minyak kelapa Virgin dikenal sebagai
minyak yang mampu melangsingkan tubuh sehingga cenderung digemari oleh para gadis yang memahami
manfaatnya. Manfaat minyak yang asalnya dari buah kelapa ini lebih luas
daripada sekadar pelangsing tubuh. Manfaat VCO antara lain :
1. Mematikan berbagai virus yang menyebabkan mononucleosis, influenza,
hepatitis C, cacar air, herpes dan penyakit-penyakit lainnya
2. Mematikan berbagai bakteri penyebab pneumonia, sakit telinga,
infeksi tenggorokan, gigi berlubang, keracunan makanan, infeksi saluran
kencing, meningitis, gonorrhea, luka gangren dan masih sangat banyak lainnya.
3. Mematikan jamur dan ragi yang menyebabkan candida, jock itch, kadas,
athletes foot, ruam karena keringat dan popok dan infeksi lainnya.
4. Melumpuhkan dan mematikan cacing pita, lice, giardia dan parasit
lainnya.
5. Menyediakan sumber nutrisi dan energi cepat.
6. Meningkatkan energi dan stamina yang memperbaiki fisik dan
penampilan atlit.
7. Memperbaiki pencernaan dan penyerapan vitamin-vitamin dan asam amino
yang larut dalam lemak.
8. Memperbaiki sekresi insulin dan pendayagunaan glukosa darah.
Meredakan stres pada pankreas dan sistem-sistem enzim tubuh.
9. Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko kesehatan
yang dihubungkan dengan diabetes.
10. Mengurangi gangguan yang dikaitkan dengan gejala kesulitan pencernaan
dan cystic fibrosis.
11. Memperbaiki penyerapan kalsium dan magnesium serta mendukung
perkembangan tulang dan gigi yang kuat.
12. Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporosis.
13. Membantu meredakan gejala sakit saluran kandung kemih.
14. Meredakan gejala yang dihubungkan dengan Chron’s disease, ulcerative
colitis dan bisul perut.
15. Mengurangi peradangan kronis.
16. Mendukung penyembuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
17. Mendukung dan membantu fungsi kekebalan tubuh.
18. Membantu melindungi tubuh dari kanker payudara, kanker colon dan
kanker lainnya.
19. Baik buat jantung; tidak meningkatkan cholesterol darah atau
kelengketan platelet.
20. Membantu mencegah sakit jantung, atherosclerosis dan stroke.
21. Membantu mencegah tekanan darah tinggi. (22) Membantu mencegah sakit
periodental dan kerusakan gigi.
22. Berfungsi sebagai antioksidan pelindung.
23. Membantu melindungi tubuh dari radikal bebas berbahaya yang meningkatkan
penuaan dini dan penyakit degeneratif.
24. Memperbaiki pendayagunaan asam lemak essensial dan melindunginya
dari oksidasi.
25. Meredakan gejala kelelahan kronis.
26. Meredakan gejala benign prostatic hyperplasia
27. Mengurangi tekanan epileptis.
28. Melindungi tubuh dari penyakit ginjal dan infeksi kandung kemih.
29. Membantu mencegah sakit liver.
30. Kandungan kalori lebih rendah dari lemak lain sehingga efek
penggunaan maksimal untuk pengobatan jauh lebih baik.
31. Mendukung fungsi thyroid. (34) Meningkatkan aktifitas metabolik
sehingga memberikan efek penurunan berat badan yang alamiah dan stabil
(mencegah kegemukan).
32. Mencegah infeksi topical bila dioleskan (melalui kulit).
33. Mengurangi gejala psoriasis, eksim dan dermatitis.
34. Mendukung keseimbangan kimiawi kulit secara alami.
35. Melembutkan kulit dan mengencangkan kulit dan lapisan lemak di
bawahnya.
36. Mencegah keriput, kulit kendor dan bercak-bercak penuaan.
37. Memberikan penampilan rambut yang sehat dan tidak kering.
38. Mencegah kerusakan yang ditimbulkan radiasi sinar ultra violet pada
kulit.
39. Mengendalikan ketombe.
40. Membantu memberikan vitalitas dan terasa lebih muda.
41. Menolak oksidasi sehingga memberikan perlindungan terhadap oksidasi
berlebihan.
42. Virgin coconut oil pada suhu tinggi tidak membentuk zat yang
berbahaya seperti pada vegetable oil lainnya.
43. Tidak memiliki efek samping yang berbahaya bila dikonsumsi.
44. Tidak beracun untuk dikonsumsi
Referensi:
Winarti,
Sri Jariyah, dan Yudi Purnomo. 2007. Jurnal Teknologi Pertanian, Vol, 8 No.2 (Agustus 2007) 136-141.
Haerani, 2010. Jurnal MKMI, Vol 6
No.4, Oktober 2010, hal 244-248.
Alamsyah,N.A.
2005. Pengenalan Virgin Coconut Oil. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Nursyam, Marhawati, M. dan Max Nur Alam. e-J.
Agrotekbis 1 (4) : 384-390, Oktober 2013.
Anny
Hartati dan Altri Mulyani dalam Jurnal
Agroland 6 (2) : 130 - 140, Juni 2009
Komentar
Posting Komentar